Selalu muncul pertanyaan dari beberapa orang tua, bagaimana agar membuat anak Saya yang sudah menginjak usia 17 tahun mau memulai duluan berbicara dengan Saya? Apa keinginan anak Saya? Setelah tamat SMA mau lanjutkan ke universitas mana? Apa yang tidak disukai? Adakah barang yang ingin dimiliki, namun sampai sekarang belum terpenuhi? Semua pertanyaan itu hanya akan membuat Kita bingung dan selalu berakhir dengan nihil cara.
Keluarga SaMaWa |
Tidak hanya orang tua perempuan yang aktif mengurus kerumitan ini, dibutuhkan juga sentuh tangan Ayah, walau Kita tau ibu lebih peka terhadap perasaan anaknya, namun pemikiran realistis dari Ayah bisa digunakan sewaktu-waktu.
Saya pernah membaca di salah satu website ternama ehow, ada seorang penulis wanita, Dia memiliki sebuah desa yang dimana terdapat 6 wanita cerdas serta bijaksana, sehingga mereka tau bagaimana cara agar anak remaja meraka mau menyampaikan isi pikiran dan rencana masa depannya. Dan Alhamdulillah meraka mau membagikan tips dan triknya sehingga didapatkan kesimpulan :
1. Jadilah Istilah Ada Untuk Mereka
Bersiaplah untuk mendengarkan semua isi perasaan dan pemikiran yang ingin Mereka sampaikan, walau Kita tidak terbiasa dengan hal itu. Sebagian besar waktu yang Mereka miliki, mereka memilih untuk tidak ingin berbicara. Tapi Ketika mereka melakukannya, diharapkan kedua orang tua meninggalkan semua kegiatan pada saat itu dan dengarkanlah. Ketika apa yang Mereka sampaikan tidak sesuai dengan harapan Kita, jangan membuat suasana menjadi runyam, tapi mari Kita bersama-bersama mencari solusi pemecahannya, tanpa harus mengatakan bahwa apa yang disampaikan Mereka adalah salah.
2. Buka Telinga Kita dan Diam
Kita harus tahu bahwa diam memiliki peranan penting dalam percakapan. Ketika Anak berbicara. Kita perlu untuk mendengarkannya. Selain diam, kepekaan juga perlu dimaksimalkan, disaat ada jeda dimana anak Kita seperti ingin mendapatkan sesuatu ungkapan dari Orang Tua, nah disinilah Kita perlu mengatakan " Ibu atau Ayah selalu mendukung pilihan kamu, yang penting, kamu menyukai dan sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki". Kadang-kadang Kita hanya perlu bertahan sambil menunggu hal-hal yang lebih baik. Tapi disaat apa yang mereka putuskan tidak sesuai dengan yang Mereka harapkan "ternyata universitas pilihan mereka kekurangan fasilitas, akreditasi hanya B" Kita hanya perlu bersikap bijaksana dan membantu.
3. Batasi Penilaian Dan Model Hormat
Sudah selayaknya Kita memiliki harapan yang tinggi dan menghormati anak-anak Kita. Walaupun dilubuk hati terdalam Kita Menginginkan Mereka melakukan hal yang sama. Selain itu Kita tidak perlu membawa atau mencoba untuk mengendalikan mereka. Berikanlah mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dunia mereka dan membuat kesalahan. Mereka belajar dari kesalahan. Ketika mereka jatuh Kita tidak harus menghakimi, tetapi berusaha untuk menjadi terbuka dan menerima. Berikanlah mereka ruang untuk menjadi yang terbaik atau apa yang ingin mereka dapatkan. Ini merupakan cara terbaik untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, walaupun Kita membiarkan mereka pergi tapi yakinlah Mereka nantinya akan selalu mengabarkan tentang hal baru atau rencana masa depan Mereka.
4. Jadilah Motivator Ketika Mereka Tidak Berbicara Dengan Kita
Sewajarnya Kita membuat prioritas untuk menjadi pendorong untuk kegiatan Ektrakurikuler yang digeluti anak-anak dan pendamping untuk perjalanan sekolah Mereka. Dengan begitu, Kita bisa mendengar apa yang anak-anak bicarakan. Memiliki beberapa ide saat terjadi kerumitan dalam percakapan meraka adalah sangat berguna. Sambil bersikap santai (tidak membuat kontak mata) atau membuat cerita lelucon.
5. Bersikap Sama Konyol Dengan Mereka
Biarkan diri Kita menjadi super konyol seperti yang dilakukan Anak Kita. Seringkali, setelah Kita melakukan hal demikian, InsyaAllah Mereka akan menceritakan tentang sesuatu yang benar-benar telah mengganggu Mereka.
6. Buatlah Pengalaman Yang Positif
Membuat titik untuk membangun hubungan positif di sekitarnya, dan membantu mereka belajar mengenali keterampilan mereka sendiri tentang bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik dengan mencerminkan kembali kualitas yang Kita miliki. Ceritakan pengalaman menarik yang dapat membangun kepribadian Mereka, tentang masa-masa Saat Kita seusia Meraka. Saat "Ayah atau Bunda berumur seperti kalian Kami biasa mengikuti ekspedisi ilmiah"
7. Kita tidak harus memiliki semua jawaban Dan Begitu Juga Mereka
Ini bisa dijadikan pilihan favorite disaat Mereka memiliki suatu pertanyaan yang dilayangkan kepada Kita, Jika Kita tidak memiliki jawaban yang benar Kita cukup mengatakan " Kami Tidak Tau" atau "Ayah dan Bunda tidak tau kenapa Kami begitu marah padamu". Dengan demikian Mereka akan berpikir kembali apakah sebelumnya Mereka pernah melakukan kesalahan.
0 Response to "7 Tips Membuat Anak Remaja Memulai Pembicaraan Dengan Orang Tua"
Post a Comment